HONDA JAZZ
Hatchback ciptaan Honda yang menjadi trendsetter
Kerap
saya ditanya oleh teman saya, kira-kira begini. “Kenapa Honda Jazz harga
bekasnya masih sangat tinggi?” Sepertinya juga banyak orang lain menanyakan hal
yang sama. Secara ekonomi, tingginya harga bekas Honda Jazz salah satunya
diakibatkan peminatnya sendiri. Mobil ini memang diminati baik dalam kondisi
baru maupun bekas. Kali ini saya akan membahas Honda Jazz tiap generasi, dan
mobil ini telah mengisi masa anak-anak saya yang sangat berharga :’). Saya sendiri sudah menggunakan Jazz sebagai mobil harian dari generasi pertama (GD) walau sangat singkat, dan terakhir generasi kedua (GE) RS baik yang manual dan matic, facelift dan pre-facelift yang sudah terjual semua. Untuk generasi ketiga yaitu GK, saya tidak membelinya karena agak kurang tertarik dan cukup kecewa (sudah saya jelaskan di bawah).
Honda
Jazz adalah mobil segmen compact
hatchback pertama di Indonesia, baru disusul Toyota Yaris, Mazda2 dan
kawan-kawan, sehingga saya tak salah jika menyebutnya trendsetter. Dengan kelebihannya yaitu space dan practicality serta
membawa DNA Honda yang lumayan sporty,
Honda Jazz sering memimpin pasar bahkan hingga saat ini. Walau pasar hatchback
sekarang termakan low SUV dan crossover, namun peminat Honda Jazz dan
mobil sekelasnya masih ada.
2004-The Legend GD3
Hadir pertama kali di Indonesia pada
2004, Honda Jazz cukup booming waktu
itu, karena berharga terjangkau dengan brand Honda. Jazz adalah produk termurah
Honda saat lahirnya, dan harganya kalau tidak salah di angka 120 jutaan dulu.
Ditawarkan dengan 1 trim saja, bermesin 1.5 liter i-DSI baru beberapa saat
kemudian tersedia varian mesin VTEC. Transmisinya ada manual dan otomatis CVT.
Sebelumnya, Honda Fit sempat hadir di Indonesia sebelum HPM menghadirkan Jazz,
dengan mesin 1.3 liter. Selang beberapa waktu, tingginya permintaan pasar
membuat Honda mulai memproduksi Honda Jazz dalam negeri. Juga hadir versi sedan
yaitu City (atau Fit Aria).
Eksteriornya cukup menarik pada
masanya, walau sekarang terlihat cukup kuno karena pengaruh adiknya (GE8).
Honda Jazz memang memiliki konstruksi yang tidak terlalu sporty. Menurut saya, disebabkan oleh desainer Honda yang
memaksimalkan kabin dengan memperkecil ruang mesin. Selain itu juga disebabkan
oleh adanya kaca jendela tambahan di samping belakang, sehingga mobil ini punya
D-pillar. Honda Jazz ini buat saya
walau tetap ada unsur sporty-nya,
tetap lebih mirip MPV kecil 2 baris.
Interiornya terlihat biasa secara
material, tapi desainnya yang rumit, penuh lekukan, tonjolan dan lain
sebagainya cocoklah membuatnya sebagai mobil anak muda. Joknya berbentuk sporty dan nyaman juga. Posisi
berkendara cukup baik, stirnya sudah bisa naik turun. Fitur di Jazz ini
termasuk biasa saja bahkan di zamannya. Harga bekasnya juga sudah cukup murah,
karena memang Jazz ini sudah tergolong tua. Suspensi bawaannya keras dan kurang
nyaman. Tapi ada poin plus di kenyamanan yaitu kelegaan kabinnya. Duduk di
belakang pun sama sekali tidak melelahkan karena kursinya nyaman dan lega,
dengan headrest yang proper.
Fitur menarik di Jazz ini adalah
pengatur posisi jok depan dari belakang. Fitur ini bertujuan supaya penumpang
belakang bisa memaju-mundurkan jok depan. Mirip seperti pada mid-size sedan Camry dan Accord, bedanya
ini diatur manual dan hanya bisa mengatur maju mudur. Jika pada sedan itu
digunakan untuk memperluas legroom penumpang,
berbeda dengan Jazz ini. Di Honda Jazz, tuas itu digunakan supaya ketika ingin
melipat jok belakang, tapi mentok dengan jok depan, dapat dengan mudah
memajukannya tanpa harus meraih tuas di bawah jok depan. Intinya, itu fitur
untuk kepraktisan, bukan kemewahan. Selain itu, fitur iluminasi warna juga
cukup unik di zamannya, terima kasih kepada HU aftermarket Kenwood yang menyediakannya. Fitur berikutnya yaitu manual mode via tombol + dan – di stir
secara virtual. Cukuplah untuk fitur gimmick
dan fitur ini yang dibawa Honda hingga saat ini, yang juga memancing para rival-nya untuk menyediakan fitur yang
sama.
2008-The King GE8
Honda
Jazz GE selalu digadang-gadang sebagai Jazz terbaik, hingga saat ini sekalipun.
Memang saat itu adalah masa keemasan Honda, yang produk CR-V dan Civicnya
mengalami perubahan radikal. Jazz ini disebut best engineered car, dan saya sangat setuju. Ubahannya sangat
positif, sangat maju dibanding Jazz GD dari segala sisi. Perbaikan dan ubahan
membawanya menjadi hatchback yang
tetap terpopuler di Indonesia. Mesin baru i-VTEC yang menggabungkan i-DSI dan
VTEC (kata Honda) salah satu nilai jual dengan tenaga terbesar tak terkalahkan
hingga saat ini yaitu 120 ps. Transmisi CVT digantikan oleh 5AT sama seperti
Honda kebanyakan saat itu.
Secara
driving, menurut saya ini Jazz yang
sangat fun. Bisa jadi orang sangat
suka atau tidak suka, terutama karena bantingannya keras dan cukup mengganggu.
Efek suspensi keras ini tidak main-main, bagi beberapa orang sulit untuk
mentolelirnya. Performa di putaran atas memang hebat saya akui, walaupun di
putaran bawahnya (untuk yang matic) biasa saja, masih kalah dengan Yaris atau
2. Responnya khas Honda L15, tidak seloncat Yaris ketika kita menginjak pedal
gas pertama kali. Handling mobil ini baik, tentu saja karena suspensinya yang
mengorbankan kenyamanan. Setir akurat dan bobotnya pas, begitu menyenangkan.
Kelemahan Jazz adalah interiornya yang mudah rattling. Bahkan baru beberapa tahun sudah banyak material plastik
yang bunyi ketika lewat jalan yang kasar, ditambah suspensi kerasnya yang
gaduh.
Desain,
sulit untuk move on dari Jazz GE ke
GK. Desain begitu indah, simpel tanpa perlu dandan berlebihan tapi menarik,
terasa sporty dan dinamis. Jazz GE8
ini sangat kental JDM secara styling.
Khusus keluaran 2008-2011, ia simpel dan clean,
apalagi yang warna putih. Proporsi samping masih mengisyaratkan desain Jazz GD
namun jauh lebih sleek berkat pillar-A nya. Sedangkan facelift pada 2012 dan 2013 cukup banyak
mengubah bahasa desainnya, menjadi agresif, tajam, dan lebih brutal. Bagian
depannya tajam, dan belakang lebih
gaul karena desain bumpernya.Sehingga mengesankan kondisi standar mobil ini
sangat sporty, tidak sesimpel
sebelumnya, ini juga masalah selera.
Yang jelas, semua Jazz GE baik yang S, maupun RS (bahkan A) sangat
cantik dan belum terlihat tua. Sayang lampu belakang belum LED pada varian pre-facelift, kemunduran dari GD facelift. Yang menarik adalah pillar-A yang sangat landai dan panjang
hingga ke kap mesin, membuat kaca depannya sangat luas (berefek juga ke
mahalnya pemasangan kaca film, seperti pada Freed juga).
Banyak
yang bilang interiornya biasa. Oke, material, finishing, build quality-nya jelek saya akui, tapi untuk desain, ia
sangat Honda kelas non-premium yaitu sporty,
tidak simetris, driver oriented, dan
penuh lekukan. Puteran AC yang dibenci orang justru saya suka, posisinya dekat
pengemudi seolah memberikan full-control
ke pengemudi (ala CR-Z). Desainnya masih niat dan terkesan modern walau belum
kekinian (black piano gloss), masih silver-silver biasa untuk aksen di dashboard. Storage melimpah dan ini kelebihan GE juga dibanding semua Jazz.
Sayang karena plastiknya yang murah itu dilekuk-lekuk secara agresif oleh
desainer interior Honda, ditambah suspensi yang mem-“banting”, interiornya
mudah rattling seperti yang saya
bilang, dan ini menganggu. Terkesan seperti LCGC padahal belum terlalu tua,
mengurangi kenyamanan ditambah lagi peredaman biasa saja. Fitur standar saja,
atau justru tergolong minim dibanding rival-nya.
sayangnya malah ada yang di-downgrade
di Jazz GK.
Kabin,
lebih lega dari Jazz GD baik kepala maupun kaki. Sayang jok depannya agak
didesain pendek, jadi ingat Toyota Avanza. Namun, desain joknya bagus, suportif
dengan posisi duduk cukup rendah. Setir bisa diatur lengkap dan itu poin plus dibanding rival. Di door trim, masih tersisa material fabric walaupun keras. Tidak banyak
keluhan untuk space dan practicality. Jazz GD sudah superior
dalam hal tersebut, terlebih Jazz GE ini. Bagasi juga sama luasnya dengan Jazz
GD, juga lantainya rendah memberikan akses yang nyaris sama mudahnya dengan
MPV. Dari 2008-2012, Jazz tersedia dalam varian S dan RS, yang banyak terjual
adalah RS. Padahal, di Jazz GD varian i-DSI lebih banyak beredar. Baru di 2013,
Honda menghadirkan varian super basic A,
yang jarang sekali saya temui. Poin minus adalah minimnya fitur di tipe S
(apalagi A). Tipe S (2008-2012) sayangnya minus Airbag, dan keyless entry. Selain itu, fitur power retract, turn signal indicator on
mirror, armrest, paddle shift, dan pernak-pernik lain dihilangkan oleh
Honda, bukan masalah buat saya.
2014-The Cool, The Hype GK5
Desain
Jazz ini bisa dibilang sudah tidak sejalan dengan pendahulunya. Sekarang
perawakannya dibuat lebih stylish dan
tidak menggembung, terkesan seperti hatchback umum, bukan ala MPV lagi dengan
bonnet pendek pada GE. Jendela samping paling belakang diperkecil, kaca
belakang dibuat landai, alhasil ia terlihat kompak, padahal panjangnya mirip
dengan GE. Jika GE memaksimalkan space dengan
membuat bodinya lebih mengotak (walau tidak kotak sama sekali), Jazz GK lebih streamline. Lampu depan, mengikuti tren
mobil masa kini, sipit dan tajam, sehingga lebih agresif. Peran lampu membulat
dan besar diteruskan oleh Honda Brio, karena Jazz sudah jauh lebih mahal dibanding generasi pertamanya.
Dengan banderol 248 juta rupiah untuk RS CVT waktu diluncurkan, Jazz GK tidak
mengalami kenaikan harga yang banyak dibanding GE. Dibalik itu ternyata sejumlah upgrade dan downgrade Honda lakukan. Kita akan membahas downgrade-nya nanti. Honda masih menghadirkan varian yang sama,
yaitu A, S dan RS yang menjadi favorit.
Lampu
depan, sudah projector LED seperti
Mazda2, semakin meninggalkan Yaris. Grille-nya
ala Honda sekarang, solid wing face
dengan finishing black gloss, dan ada
semacam plating dari krom. Lampu dekat dan jauh sudah LED seperti
yang saya katakan, lampu dim dan foglamp halogen, dan belum ada DRL.
Hebatnya spec lampu Jazz ini keren,
sudah auto levelling yang banyak
orang belum tahu. Desain depan, sebenarnya terlihat agresif dan fresh, tidak sedikit yang memujinya
karena terlihat seperti Civic, nice. Namun
saya kurang sreg karena desainnya terlalu pesek, terutama jika dilihat dari
samping, dan terlalu membulat pada beberapa sisi.
Dari samping Jazz GK terlihat agak
beda dengan GE. Window line-nya lebih
fluidic. Sayang, quarter window-nya mengecil. Door
handle sudah model tarik, dan saya suka karena kokoh, tebal, tidak seperti
Yaris dan 2. Velg-nya cukup mencuri
perhatian, two tone dan berdesain
menarik. Ada garis tegas menyambung ke lampu belakang pada pintu sampingnya.
Lampu belakang LED tipe titik, dan desainnya sangat berubah. Ia memanjang ke
atas seperti CR-V (juga banyak yang berkata mirip Volvo). Di belakang dia
sangat less agresif dibanding GE.
Apalagi bumper-nya terlihat cupu,
seolah senyum, tanpa ada aksen tambahan bagian bawahnya. Saya kurang suka
desainnya, walaupun seperti inilah karakter Honda masa itu.
Bagian favorit saya yaitu membahas downgrade dan upgrade-nya, dan saya ingin mulai dengan upgrade dahulu dibanding GE, baik itu fitur atau lainnya. Upgrade items di Jazz GK dibanding GE adalah sebagai berikut.
1. Smart Entry
Fitur
ini menjadi kekurangan di GE, karena rival-nya
sudah menggunakan sejak lama. Akhirnya Honda menghadirkan fitur ini untuk GK
RS, dan sistemnya bagus karena hanya model genggam door handle maka pintu akan unlocked.
2. Keyless Push Start/Stop Button
Sepaket
denga fitur di atas, kini Honda (GK RS) tidak pelit lagi untuk fitur semacam
ini, yang pada era 2008 Accord-pun belum punya, padahal Yaris 2006 sudah punya.
3. Audio Steering Switch
Fitur
convenience yang absen di GE, padahal
sudah dimiliki Yaris dan 2. Fitur yang ada pada RS ini cukup memudahkan Anda,
dan membuat setir terlihat berisi.
4. Cruise Control
Wow,
cukup takjub ketika tahu Honda memberikan fitur ini untuk sebuah Jazz RS.
Persetan dengan yang menganggap fitur ini useless,
karena fitur ini tidak hanya membantu namun cukup menyenangkan untuk
dimainkan, dan juga keren.
5. LED auto-leveling projector Headlamp
6. MID
ECO assist nya keren to be honest, bikin penumpang lain penasaran |
MID
terlihat lebih modern, karena besar, beriluminasi biru dan menhadirkan
informasi lengkap.
7. Interior design
by the way, ini tipe S manual |
Ia
terlihat lebih mahal, jauh dibanding Yaris namun masih kalah dengan 2 SkyActiv.
Bahkan pernah memenangkan award bergengsi
untuk desain interiornya. Ia menggunakan finishing
silver, krom, dan piano black
yang lebih baik dari GE, walau materialnya biasa saja. Build quality lebih rapi di sini, dan pada edisi 2015 Honda
Indonesia mengubah beberapa material plastik di dashboard menggunakan soft pad.
8. Comfort
Jok
di GK lebih tebal, empuk dan meredam lebih baik setiap getaran dan guncangan. Efeknya
adalah kenyamanan yang membaik jauh dibanding GE yang harsh. Di GK, tetap tergolong keras, namun lebih refine dibanding GE buat saya. Peredaman
terasa baik dan tidak terlalu mengguncang dahsyat.
9. CVT
Sebelum Anda
panas, baca penjelasan saya terlebih dahulu. CVT di Jazz dibanding CVT biasa
sudah sangat baik, namun sulit untuk mendapatkan feel seperti 5AT GE. Responnya tidak spontan seperti matic biasa,
namun figur akselerasinya ternyata lebih baik dari GE. Terdapat mode S yang
bisa memperbaiki performa, plus konsumsi bbm lebih baik (dan lebih halus). Paddle shift tetap disediakan dan itu
bekerja baik. Makanya, saya heran dengan hasil review salah satu kanal YouTube
lokal yang mengatakan Jazz super underpowered.
Nyatanya seorang pembalap sekaligus reviewer
yang mengetes Jazz GK RS CVT ini dengan alat ukur valid mengatakan
akselerasi 0-100 cukup baik, dan feeling CVT-nya tidak seburuk itu.
Honda Jazz tipe A yang tidak pernah saya temui di jalan |
Sedangkan downgrade
spesifikasi pada Jazz GK dibanding GE adalah sebagai berikut.
1. Identitas sang RS
Front Look tipe S overall mirip dan identik RS |
Jika
di GE tipe S dan RS dibedakan cukup banyak untuk styling-nya, di GK mereka terlihat mirip, hanya beda bodykit, spoiler, dan lampu. Ubahan lain yaitu bumper belakang yang
minor, dan finishing grille-nya.
Terlihat HPM agak kurang niat dan terlalu menghemat ongkos produksi Jazz yang
sekarang sudah CKD di Karawang.
2. Rem tromol belakang
Ini
adalah yang terparah, dan banyak dibicarakan banyak orang. Terjadi juga di
Honda City, walau rem cakram di Jazz GE juga tidak hebat namun ini tetaplah spec down. Memalukan, ia kalah dari
Yaris, 2 dan GE. Mungkin HPM ingin konsumen langsung upgrade ke HR-V, yang memang lebih diminati dibanding GK saat ini.
3. Upper glove box, rear cup holder
Storage di GK cukup menjadi issue seperti yang dialami pada CR-V RM, dan Odyssey. Glove box tersisa 1 saja, rear center cup holder tersita oleh center console yang super nanggung, side door pocket mengecil, dan banyak
lainnya.
4. Proper Armrest
Adanya
center console yang kecil, sekaligus
jadi armrest jadi-jadian dari fabric menghilangkan armrest yang proper dan nyaman seperti di GE RS. Hal ini
mengurangi kenyamanan posisi duduk. Agak kecewa dalam hal ini, karena posisi armrest di GE RS A/T benar-benar sulit ditandingi. Namun, rival-nya pun sebenarnya belum memiliki armrest juga.
5. Underseat storage
Di
GE, terdapat laci tambahan di bawah ultra
seat-nya. Sekarang bagian bawah ultra
seat dibiarkan polos dengan pelapis kain karpet, tanpa pelapis plastik atau
semacamnya.
6. Less cup holder
Masih
berkaitan dengan storage, Jazz GK
punya wadah gelas yang sedikit, standar untuk kelasnya. Dibanding GE yang
melimpah, tentu ini akan sedikit disayangkan untuk kepraktisannya.
7. Heater
Sebenarnya
fitur ini hilang sejak GE facelift 2013,
dan fitur ini tidak penting. Saya tetap cantumkan ini sebagai down spec, karena fitur ini termasuk
sesuatu yang nice-to-have.
8. One-push fuel lid opener
Ketika
mengisi bensin di SPBU pada GE kita tinggal mengatakan nominal bensin dan jenis
yang akan kita beli tanpa perlu membuka tutup bensinnya, karena cukup sang
petugas SPBU yang membukanya secara mandiri. Sekarang, fitur itu hilang dan
kita harus membuka tutup bensinnya secara manual layaknya mobil konvensional.
9. Luggage trimming
Jika
pada GE, sisi kanan dan kiri bagasi diberi plastik seperti door trim dan dapat digunakan untuk menyimpan/menggantung benda. Hal
ini menghilang di GK, dan menggunakan pelapis karpet sekarang, sama dengan
Datsun GO, bahkan Brio Satya pun sudah dilapis hard-plastic.
10. Rear defogger tipe S
Spot the missing rear defogger di tipe S |
tombol hazard varian S tidak menggunakan plastik bening, hanya tombol biasa |
RS |
Jika Anda
perhatikan detail, varian S pada GK tidak lagi mempunyai defogger dan ini cukup
memalukan untuk sebuah Honda. Mungkin untuk MPV akan dimaklumi, namun untuk compact hatchback, ini disayangkan.
11. Visibility
Kaca quarter yang mengecil, dan kaca samping
belakang yang juga kecil mengurangi visibilitasnya dibanding GE yang punya kaca
super luas. Bahkan kaca depan GK tidak selega GE walaupun tidak berpengaruh ke
visibilitas depan. Selain itu, dashboard di
GK yang keren itu posisinya tidak serendah GE, menimbulkan kesan tenggelam buat
orang yang pendek. Namun tidak menjadi deal-breaker
karena kursinya bisa dinaikkan, tidak seperti Brio-Mobilio-BR-V.
12. CVT
CVT
di GK bisa menjadi plus maupun minus. Minusnya adalah sensasi yang diberikan.
CVT tidak senatural matic biasa pada
GE dan tidak se-sporty di GE pula. Buat
saya, CVT pada Jazz tidak terlalu menjadi masalah.
13. Wiper
Frameless wiper pada GE kini digantikan dengan karet wiper standar yang mengurangi estetika.
Saya rasa penjelasan saya di atas
cukup lengkap, selebihnya (yang tidak saya bahas) tidak ada yang lebih hebat
atau kurang dibanding GE. Jazz GK juga diiklankan oleh JKT48 yang dikritik
banyak orang, karena dianggap salah market. Dengan
ini pula, lahirlah pemakan pangsa Jazz, HR-V yang lebih menjanjikan dengan
harga yang tidak terlalu jauh. Mungkin karena ini juga, HPM tidak banyak meng-upgrade Jazz secara spek, supaya market mereka terjaga. Sayang GK5 tidak
punya AC otomatis yang sudah dimiliki Yaris dan 2. Sayang juga, Honda masih
memberi HU standar tanpa Bluetooth pada batch
awal (2014) ini. Anehnya lagi,
Honda mengganti HU nya dengan model floating
yang aneh, yang punya fitur
lengkap namun bermerk Panasonic dan saya percaya suaranya tidak sebaik JVC. Honda juga menghadirkan RS Black Top
Limited Edition dengan VSA, 6 Airbags, Velg Modulo, HU canggih dan lain-lain.
2017-The Newest Honda Identity (GK5 facelift)
Honda
saat ini menggunakan tren lampu Full LED dan
itu bagus, walau mirip dengan motor Honda karena tidak ber-projector. Kini GK juga sudah dilengkapi DRL LED proper yang cukup menarik dibanding
Yaris, sama seperti 2 juga. Penyegaran di depan, samping, dan belakang
dilakukan untuk menjaga eksistensi Jazz GK. Kini Jazz RS dan S dibedakan desain
bumpernya walau tipe S pakai bumper lama, bukan bumper New Jazz seperti di
Malaysia.
Fitur Climate Control otomatis sudah
hadir dan membuat saya semakin yakin untuk lebih memilih Jazz dibanding Yaris.
HU floating didesain lebih cantik, dengan frame black piano, dan tanpa input CD. Jahitan oranye di interior membuat
kesan sporty. Bagusnya lagi, kini
plafonnya hitam seperti Brio RS. Selebihnya tidak ada yang bisa dibanggakan. Saya
cukup berharap Honda memberinya VSA dan HSA, di mana Mobilio RS CVT sudah
memilikinya.
Kesimpulannya, Jazz GK kini didesain
lebih untuk mengakomodir keinginan Indonesia, dengan mempertimbangkan rival-rival-nya. Ia sudah punya fitur yang seharusnya sudah menjadi standar di kelasnya,
pengendaraan yang cukup nyaman dan tetap terasa fun, desain
yang masih keren walau sulit menggantikan GE, dan packaging yang menarik. Namun, tren CUV atau crossover di Indonesia sudah
banyak memakan pangsa Jazz. Tidak hanya di Honda, namun Yaris dan 2 pun
tergerus oleh banyaknya Low SUV dan CUV secara harganya tidak jauh berbeda
dengan desain lebih tangguh.
Terima kasih telah membaca. Saya juga
sangat menanti komentar, kritik, saran, apapun dari Anda. Foto beberapa milik
saya terutama yang GE, sisanya dari HPM dan internet. Ini adalah pendapat saya,
jika berbeda Anda bisa menyampaikannya dan saya akan senang membacanya. Menurut
saya, tidak ada review atau impression yang objektif. Sedikit banyak
pastilah ada unsur subjektifnya, maka dari itu tidak perlu memaksakan kehendak,
atau meributkan seseorang yang berbeda pendapat.
judi bola terpercaya indonesia
BalasHapusMenyediakan Pasaran Sbobet - Maxbet - Cbet Terlengkap
Bonus New Member 10% / Bonus Cashback 5% - 10%
Minimal Deposit IDR 50.000,- Raih Kemenangan Anda Sekarang Juga 100% Tanpa Bot
Yuk Gabung Bersama Bolavita Di Website www.bolavita88.com
Untuk Info, Bisa Hubungi Customer Service Kami ( SIAP MELAYANI 24 JAM ) :
WA: +628122222995
Telegram : @bolavitacc
kunjungi website kita www.uma.c.id
BalasHapusbarangkali ada yang cari miniatur (diecast) Honda Jazz bahan besi, ban karet, bisa cek di sini:
BalasHapusMiniatur Honda Jazz bahan besi
Bamper jazz 2008 sama g dengan jazz 2012 gan? Bisa masuk g?
BalasHapusMasuk gan
BalasHapus